Artikel Terkait

Februari 05, 2024

ESSA Catatkan Laba yang Lebih Baik di Kuartal IV Tahun 2023, Didukung oleh Peningkatan Harga Komoditas

Desember 26, 2023

Anak Perusahaan ESSA, PT Panca Amara Utama, Kembali Raih Penghargaan Proper Hijau Dua Tahun Berturut-turut

Oktober 18, 2023

ESSA Melanjutkan Operasional yang Handal dan Melihat adanya Peningkatan Harga Produk

Oktober 04, 2023

ESSA Mengumumkan Perubahan yang Menarik: Nama Baru Perseroan dan Perubahan Manajemen

September 25, 2023

ESSA Memperoleh Perpanjangan Perjanjian Jual Beli Gas untuk Kilang LPG

Juli 28, 2023

ESSA Tetap Pertahankan Keunggulan Operasional Meskipun Pendapatan Dipengaruhi oleh Penurunan Harga

PT Surya Esa Perkasa Tbk Memantapkan Rekor Produksi dan Pekerjaan Konstruksi PT Panca Amara Utama Dimulai

PT Surya Esa Perkasa Tbk Memantapkan Rekor Produksi

dan

Pekerjaan Konstruksi PT Panca Amara Utama Dimulai

Jakarta, 11 November 2015 – PT Surya Esa Perkasa Tbk. (“SEP” atau “Perseroan”), satu-satunya perusahaan Kilang LPG yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, telah menyelesaikan proyek ekspansi kilang SEP (“Proyek Ekspansi”) dan meningkatkan kapasitas produksi lebih dari 50%, dari sekitar 120 Ton per hari (TPD) menjadi 190 TPD pada Desember 2014. Proyek Ekspansi ini menggunakan teknologi terkini dengan menerapkan teknologi Turbo Expander Cryogenic. Peningkatan kapasitas produksi tersebut diharapkan membantu memperkuat posisi Perseroan sebagai pemain utama swasta dalam industri LPG nasional. Pada Q3 2015, Perseroan mencapai produksi LPG 75% lebih tinggi dari Q3 2014, yaitu sebesar 61.856 MT.

Selain pencapaian prestasi operasional yang signifikan tersebut, pada 31 Agustus 2015, Perseroan menerima Penghargaan Zero Accident dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk pencapaian 3.029.699 jam kerja tanpa kecelakaan selama periode 1 Juli 2007 sampai dengan 31 Desember 2014. Ini merupakan penghargaan yang kelima kali secara berturut-turut yang diterima Perseroan dan merupakan wujud nyata dari motto SEP: “Keselamatan adalah yang Utama”.

Pada tanggal 2 Agustus 2015, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pemancangan tiang perdana (groundbreaking) pembangunan pabrik amonia milik PT Panca Amara Utama (PAU) di wilayah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. PAU merupakan anak usaha SEP. Pabrik amonia tersebut dibangun dengan nilai investasi sebesar US$ 830 juta dan merupakan komitmen Perseroan dalam mendukung kebijakan Pemerintah terhadap peningkatan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.

“Kami sangat bangga, karena Proyek PAU di Kabupaten Banggai ini merupakan inisiatif lokal dan dikerjakan oleh kontraktor nasional. Proyek ini akan menjadi hasil karya dan kerja keras putra putri Indonesia dengan mengoptimalkan sumber daya alam nasional. Pabrik amoniak PAU akan memberikan nilai yang signifikan dalam memperkuat usaha Perseroan. Sebagai pemegang saham terbesar di PAU, fasilitas amonia akan berkontribusi terhadap kinerja SEP secara fundamental, sehingga akan memastikan pertumbuhan maksimum nilai perusahaan,” kata Kanishk Laroya, VP Corporate Affairs & Investor Relations SEP.

***

Mengenai PT Surya Esa Perkasa Tbk.

 SEP didirikan pada 2006 untuk berperan aktif dan menjadi pemain terkemuka dalam rangka pemenuhan kebutuhan produk gas hilir nasional. Kegiatan usaha utama SEP adalah pemurnian dan pengolahan gas bumiuntuk menghasilkan LPG (liquefied petroleum gas) dan Kondensat. Perusahaan  memiliki      dan mengoperasikan kilang LPG terbesar kedua di Indonesia (tidak termasuk operator PSC).

Perusahaan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia, dengan fasilitas produksi berlokasi di Palembang, Indonesia. Pada 1 Febuari 2012, SEP menjadi perusahaan pengolah LPG pertama yang mencatatkan sahamnya di Indonesia Stock Exchange (kode IDX: ESSA).

Pada Agustus 2011, SEP mengakuisisi 59.98% PT Panca Amara Utama (PAU), sebuah perusahaan yang telah memperoleh alokasi gas sebesar 55 MMSCFD dari wilayah kerja Senoro-Toili di Sulawesi Tengah, Indonesia. PAU berencana membangun pabrik pengolahan amoniak berkapasitas 700,000 MT per tahun yang diharapkan akan memulai berproduksi secara komersial di Q4 2017 dengan estimasi biaya proyek sebesar US$ 830 juta. Proyek ini mendukung arahan pemerintah untuk memaksimalkan pemanfaatan dalam negeri dan penambahan nilai atas gas alam, disamping untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan penambahan produksi pupuk.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Media Keuangan & Hubungan Investor:

Kanishk Laroya

VP Corporate Affairs & Investor Relations

Tel: +62 21 2988 5600

Fax: +62 21 2988 5601

Email: investor.relations@sep.co.id

Media Umum:

Ferdinand L Tobing

Corporate Secretary

Tel: +62 21 2988 5600

Fax: +62 21 2988 5601

Email: corporate.secretary@sep.co.id