Artikel Terkait

Agustus 13, 2024

PAU Kawal Ekspor Perdana Arang BUMDES Uling, Ciptakan Tolak Ukur Baru dalam Pembangunan Daerah

Juni 14, 2024

ESSA Paparkan Inisiatif Konservasi Maleo dalam Sharing Session bersama PRZT-BRIN

Juni 14, 2024

ESSA Masuk dalam Daftar “20 Perusahaan Teratas yang Harus Diperhatikan di Tahun 2024” versi Bloomberg Technoz

Juni 14, 2024

Presiden Direktur & CEO ESSA Group, Kanishk Laroya masuk dalam daftar 40 Under 40 Tahun 2024 versi Fortune Indonesia

Desember 26, 2023

Anak Perusahaan ESSA, PT Panca Amara Utama, Kembali Raih Penghargaan Proper Hijau Dua Tahun Berturut-turut

Oktober 18, 2023

ESSA Melanjutkan Operasional yang Handal dan Melihat adanya Peningkatan Harga Produk

Anak Usaha PT Surya Esa Perkasa Tbk, PT Panca Amara Utama, Menandatangani Perjanjian Sindikasi dengan IFC untuk Membangun Pabrik Amoniak Baru dan Mendukung Sektor Manufaktur di Indonesia

Anak Usaha PT Surya Esa Perkasa Tbk, PT Panca Amara Utama, Menandatangani Perjanjian Sindikasi dengan IFC untuk Membangun Pabrik Amoniak Baru dan Mendukung Sektor Manufaktur di Indonesia

Jakarta, 5 September 2014 – IFC, anggota Grup Bank Dunia, dan PT Panca Amara Utama, anak usaha PT Surya Esa Perkasa Tbk., pada hari ini menandatangani perjanjian sindikasi dimana PT Panca Amara Utama akan mendapatkan pinjaman jangka panjang sebesar USD 509 juta untuk pembangunan pabrik amoniak di Provinsi Sulawesi Tengah. Kesepakatan itu akan membantu mendukung sektor manufaktur Indonesia dan membuka lapangan kerja baru.

Pabrik baru ini, yang akan menelan biaya total sebesar USD 800 juta untuk membangun dan memiliki kapasitas tahunan 700.000 metrik ton, merupakan wujud peran serta membantu rencana pemerintah Indonesia untuk memprioritaskan produksi lokal dari sumber daya alam negara menjadi produk industri. Pabrik ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada akhir 2016 dan akan membuka lebih dari 1.600 lapangan kerja baru baik langsung maupun tidak langsung di sekitar Kabupaten Banggai, terletak di ujung timur Sulawesi Tengah.

Sindikasi ini dipimpin oleh IFC dan termasuk pula tujuh bank internasional, yaitu ANZ, HSBC, Korea Development Bank, OCBC, SMBC, Standard Chartered, dan UOB. IFC juga akan mengambil porsi ekuitas di PT Panca Amara Utama, anak perusahaan PT Surya Esa Perkasa Tbk., dalam bentuk pinjaman subordinasi. Ini adalah pendanaan terbesar IFC untuk proyek greenfield di Asia selama dekade terakhir.

“Kami menghargai kepercayaan yang ditunjukkan oleh IFC dan tujuh bank internasional di perusahaan kami dan kami percaya pembiayaan akan menguntungkan jauh melampaui PT Panca Amara Utama,” kata Direktur PT Panca Amara Utama Vinod Laroya. “Sebagai perusahaan swasta Indonesia, mampu memenuhi syarat dan ketentuan IFC untuk pinjaman pembangunan berkelanjutan adalah bukti bahwa kami berkomitmen untuk menyeimbangkan keuntungan dan turut menjaga dan memberdayakan masyarakat dan lingkungan.”

Country Manager IFC untuk Indonesia, Sarvesh Suri, mengatakan bahwa pinjaman kepada PT Panca Amara Utama menunjukkan kesediaan investor asing untuk membantu mendukung sektor manufaktur Indonesia. Modal internasional biasanya mencari proyek proyek di Indonesia bagian barat yang lebih maju, tapi lokasi pabrik baru di kawasan timur Indonesia akan membantu menarik investasi lebih lanjut di wilayah tersebut.

“Kami percaya pada kekuatan ekonomi Indonesia dan peran sektor swasta dalam mempromosikan pembangunan ekonomi negara,” kata Suri. “PT Panca Amara Utama merupakan perusahaan Indonesia yang berkembang mampu melaksanakan proyek strategis yang cukup besar sekaligus mematuhi praktik terbaik internasional. Setelah selesai, pabrik amoniak diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan yang signifikan di bagian timur Indonesia dan menjadi acuan untuk pemanfaatan gas bumi. “

Amoniak digunakan secara luas sebagai bahan baku dalam berbagai varian pupuk. Pabrik ini akan mengadopsi teknologi KBR yang dipatenkan, yang membantu menghemat energi sekaligus meningkatkan output dengan menggunakan jumlah gas bumi yang sama. Proyek ini akan dikembangkan oleh konsorsium Toyo Engineering Corporation – Jepang dan PT Inti Karya Persada Tehnik – Indonesia.

“Pembangunan pabrik amoniak ini akan memberikan nilai tambah yang tinggi untuk kedua sektor hulu dan hilir industri gas bumi,” kata Vinod Laroya. “Produksi amoniak PT Panca Amara Utama bertujuan untuk memenuhi kebutuhan internasional dan di Indonesia sebagai pasar domestik yang terus berkembang seiring dengan industri pupuk yang terus tumbuh.”

PT Panca Amara Utama akan mengambil sumber gas bumi dari lapangan gas Senoro – Toili, yang akan dikelola oleh badan operasi bersama yang anggotanya termasuk PT Medco Energi, PT Pertamina Hulu Energi, dan perusahaan patungan Mitsubishi Corporation & Korea Gas Corporation. Perusahaan mendapat alokasi gas bumi sebesar 55 MMSCFD. Ini adalah kiprah kedua dari PT Surya Esa Perkasa Tbk. memasuki sektor industri gas hilir setelah perusahaan mendirikan kilang elpiji di Palembang, Sumatera Selatan pada tahun 2007.

 ***

 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Hubungan Investor & Media Keuangan:

Kanishk Laroya

VP Corporate Affairs & Investor Relations

Tel: +62 21 2988 5600

Fax: +62 21 2988 5601

Email: investor.relations@sep.co.id

 Media Umum:

Sugiri Soedjijo

Corporate Secretary & Head of Legal

Tel: +62 21 2988 5600

Fax: +62 21 2988 5601

Email: corporate.secretary@sep.co.id