Jakarta, 26 September 2022 – Dengan bangga PT Surya Esa Perkasa Tbk. (IDX: ESSA) (“ESSA“) mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Panca Amara Utama (“PAU“), telah menandatangani Nota Kesepahaman untuk mengukur Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Pabrik Amoniak PAU di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, Indonesia.
PAU akan bekerja sama dengan JGC Corporation (“JGC”) dan pekerjaan ini akan berkontribusi pada peningkatan pedoman tentang produksi Clean Ammonia; selangkah lebih dekat menuju dunia yang lebih baik dan lebih bersih.
Wakil Presiden Direktur ESSA dan Deputy CEO, Bapak Kanishk Laroya mengatakan:
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan masa depan yang berkelanjutan dan merasa terhormat untuk bekerja dengan mitra-mitra tersebut yang memiliki rekam jejak yang tangguh dan komitmen yang sepaham terhadap lingkungan, seperti JGC. Kami berharap dengan kolaborasi ini, kami dan mitra kami membuka jalan bagi Indonesia untuk memainkan peran utama dalam menyediakan bahan bakar masa depan, dimulai dengan Blue Ammonia.”
–Joint press release terlampir-
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Shinta D.U. Siringoringo
Corporate Secretary
PT Surya Esa Perkasa Tbk.
Phone: +62 21 2988 5600
E-mail: corpsec.sep@essa.id
M. Aditya
Investor Relations
Mobile: +62 81295486465
E-mail: investor.relations@essa.id
www.essa.id
Penandatanganan Nota Kesepahaman Terkait Pengukuran Emisi GRK
di Pabrik Amoniak, Indonesia
PT Panca Amara Utama (“PAU“) dan JGC Corporation (“JGC“) menandatangani Nota Kesepahaman (“MOU“) untuk mengukur emisi Gas Rumah Kaca (GRK), di Pabrik Amoniak PAU di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, Indonesia.
Latar Belakang dan Tujuan
Untuk berkontribusi pada kelancaran transisi energi, JGC dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (“JOGMEC“) mengembangkan Pedoman GRK dan Intensitas Karbon (CI) (“Pedoman“) untuk perhitungan gas rumah kaca dari energi transisi seperti LNG, Hidrogen, dan Produksi Amoniak.
Pedoman ini adalah rekomendasi bagi mitra global yang memasok energi transisi ke Jepang dan untuk memungkinkan perhitungan sederhana GRK dan CI sesuai dengan mode operasi aktual untuk memperoleh akurasi. JGC telah mempelajari penerapan Pedoman pada pabrik – pabrik yang sesungguhnya.
JGC akan mengukur emisi GRK di Pabrik Amoniak PAU dari bulan November hingga Desember 2022 berdasarkan MOU yang ditandatangani, dengan menggunakan kamera inframerah, drone, satelit-satelit, dll., dan juga akan menghitung hasil emisi GRK dari Amoniak per ton untuk menghitung nilai CI pada produk Amoniak. Pengukuran ini akan menjadi penerapan pertama dan akan digunakan untuk meningkatkan akurasi Pedoman.
Situasi Saat Ini Seputar Emisi Metana
Untuk mencapai bebas karbon pada Tahun 2050, pemanfaatan energi transisi harus dilakukan secara bersih dan transparan. Untuk itu, pengukuran yang akurat dan kemudian pengurangan emisi GRK dari produksi dan transportasi energi transisi adalah penting.
Metana adalah salah satu GRK paling umum yang dipancarkan selama produksi LNG, Hydrogen, dan Amoniak dari gas alam, dan memiliki potensi pemanasan global 28-84 kali lebih besar dari CO2. Karena dampaknya yang signifikan, Global Methane Pledge, sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, diluncurkan di COP26 (Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-26), dan diskusi tentang pengurangan emisi metana pun dimulai.
Di sisi lain, emisi metana sangat bervariasi dari fasilitas yang satu dengan fasilitas lainnya dan ada kekhawatiran tentang keakuratan perhitungan menggunakan faktor emisi umum dimana tidak ada metode pengukuran yang terstandarisasi secara global.
Tentang Perusahaan
Mitsubishi Gas Chemical Company, Inc dan Mitsubishi Corporation adalah salah satu pemegang saham tidak langsung PAU.
PAU bersama JOGMEC, Mitsubishi Corporation, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang melakukan studi bersama untuk produksi bahan bakar bersih Amoniak menggunakan Pabrik Amoniak PAU.
1. PT Panca Amara Utama
2. PT JGC Corporation